Hafiz Nur R

KONSERVASI ARSITEKTUR


KONSERVASI ARSITEKTUR CANDI BOROBUDUR

NAMA: HAFIZ NUR RAHMANDA
KELAS: 4TB04
NPM: 22315992



READMORE
 

test

cuma test
READMORE
 

KRITIK ARSITEKTUR IMPRESIONISTIK


KRITIK ARSITEKTUR IMPRESIONISTIK


Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya


HAKIKAT METODA KRITIK IMPRESIONISTIK

Seniman mereproduksi karyanya sendiri atau orang lain dengan konsekuensi adanya kejemuan, sedang kritik selalu berubah dan berkembang
Kritik impressionis adakalanya dipandang sebagai parasit
Kritik impressionis menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya keseniannya
Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya-karya baru dan berbeda Kecantikan, memberi kepada penciptaan unsur yang universal dan estetik, menjadikan kritikus sebagai kreator, dan menghembuskan ribuan benda yang berbeda yang belum pernah hadir dalam benaknya, yang kemudian terukir pada patung-patung, terlukis pada panel-panel danterbenam dalam permata-permata.


BENTUK METODA KRITIK IMPRESIONISTIK

Kritik Impresionistik dapat berbentuk :
Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa
Caligramme : Paduan kata membentuk silhouette
Painting : Lukisan
Photo image : Imagi foto
Modification of Building : Modifikasi bangunan
Cartoon : Focus pada bagian bangunan sebagai lelucon


KELEBIHAN KRITIK IMPRESIONISTIK

Menggugah imaji tentang fakta menjadi lebih bermakna
Dengan cepat membuat pengamat menduga-duga sesuatu yang lain lebih dari sekadar sebuah bangunan fisik
Menggiring pengamat untuk lebih seksama melihat sebuah karya seni
Mampu membangkitkan analisis objek yang sebelumnya tampak sulit atau sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak sederhana
Membuat lingkungan lebih terlihat dan mudah diingat


KERUGIAN KRITIK IMPRESIONISTIK

Kritik seolah tidak berkait dengan arsitektur
Interpretasi menjadi lebih luas dan masuk dalam wilayah bidang ilmu lain
Pesan perbaikan dalam arsitektur tidak tampak secara langsung
Menghasikan satu interpretasi yang bias tentang hakikat arsitektur.


CONTOH KRITIK IMPRESIONISTIK

CALIGRAMME


(https://mappemunde.typepad.com/mappemunde/2009/04/)

Jadi pada caligrame ini si kritikus mengkritisi bangunan dengan cara menulis pendapat atau pandangannya dan dibentuk siluet bangunan.


CARTOON


(Die Mistkiste am Michaelerplatz, ‘Die Neue Zeitung’, 7 December 1910)



Kotoran di tengah kota, begitulah ungkapan dari sketsa yang ditampilkan oleh Neue Zeitung pada 7 Desember 1910, yang menggambarkan versi bangunan yang lebih disederhanakan, memberi judul 'Die Mistkiste' yang berarti (Peti Kotoran) dan keterangan yang mengejutkan: ‘Pembaca yang terhormat! Jika Anda ingin melihat kotoran di tengah kota maka pergilah ke Michaelerplatz, di mana Anda akan melihat contoh besarnya penyimpangan tertinggi dalam bentuk bangunan modern.


READMORE
 




Kritik Arsitektur | Metode Kritik Tipikal | Arsitektur Karya IAI

Saya akan menggunakan elemen kritik tipikal yang bangunan perkantoran yang ada di Indonesia :

Gran Rubina.
Pemenang IAI Awards 201 Kategori: Bangunan Perkantoran
Kategori: Bangunan Perkantoran
Arsitek: Prasetyoadi.



Gran Rubina Business Park yang terletak di kawasan strategis CBD Rasuna Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan. Gran Rubina Tower I, atau yang sekarang dikenal dengan nama Generali Tower, dibangun diatas lahan seluas 7.000 meter persegi yang terdiri dari 21 lantai dengan total area 34.000 meter persegi. Pada bulan Oktober 2014, Generali Tower berhasil melakukan serah terima unit dengan 90% unit terjual dan pada akhir Desember 2017, seluruh unit sudah terjual 100%.

Dibangun dengan konsep ‘gedung hijau’, Generali Tower memanfaatkan energi dan sumber daya alam secara maksimal. Orientasi gedung menyesuaikan dengan arah matahari dan tambahan sirip pada facade bangunan berfungsi untuk menghalangi panas matahari masuk ke dalam ruang kantor. Penggunaan teknologi syphonic memungkinkan air hujan menjadi sumber air utama selain pasokan dari PDAM. Bangunan ini juga memanfaatkan limbah air untuk menyiram tanaman dan memanfaatkan spesifikasi hemat energi. Dengan memanfaatkan energi dan sumber daya yang tersedia secara maksimal tersebut merupakan bukti komitmen Triyasa dalam mengembangkan bangunan ramah lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Fungsi bangunan ini adalah sebagai bangunan perkantoran dengan konsep ‘gedung hijau’

Kantor DMHQ

Pemenang IAI Awards 2015 Kategori: Bangunan Perkantoran

Kategori: Bangunan Perkantoran
Arsitek: Aboday Architects yang terdiri dari Ary Indrajanto, Armeyn Ilyas

DMHQ Office atau Dwamitra Headqurter adalah bangunan perkantoran yang terletak di daerah Jakarta Selatan, pada sebuah kawasan padat berisi hunian mewah dan perkantoran kecil. Gedung yang selesai dibangun pada 2010 lalu ini dibangun untuk mengakomodasi kebutuhan sebuah perusahan keluarga yang memperkerjakan kurang lebih 15 staff karyawan. Gedung yang didirikan di atas lahan seluas kurang lebih 540 meter persegi ini didesain seolah-olah tampak seperti lima buah bangunan kecil yang dikelilingi oleh pepohonan dan semak yang rimbun.

Yang unik dari penampilan bangunan ini yaitu, dibungkus dengan dinding putih serta kaca dengan kadar besi yang rendah, sehingga memberi kesan minimalis dan “humble”. Kemudian hadir beberapa bidang dinding berpori berwarna coklat dari bahan Papan GRC yang memberi irama tersendiri, menciptakan kesan hangat dan fun.


DMHQ Office ini memiliki desain yang tidak identik dengan perkantoran pada umumnya yang memiliki kesan kaku dan formal yang melekat pada bangunan. Bertindak sebagai tim perencana dari Aboday Architects, dalam proses perencanaan para staff karyawan ikut dilibatkan, hal ini untuk memaksimalkan fungsi yang nantinya akan mereka lakukan sebagai pelaku aktifitas pada bangunan ini. Hasilnya adalah gubahan ruang yang “mengalir” dan menciptakan interaksi yang maksimal dalam bangunan, dimana banyak ruangan sisa dan koridor yang dapat dimanfaatkan sebagai ruang komunal, untuk mengobrol dan bahkan untuk makan siang bersama. Keterbatasan lahan yang tersedia juga menuntut desain yang kompak dan efisien, tetapi tetap memberikan kesan luas kepada pelaku kegiatan di dalamnya, akses visual yang maksimal terhadap tata lansekap menjadi solusinya.

Konsep dari bangunan ini adalah penggabungan antara bentuk dan dimensi. Terlihat dari bagian luarnya yang terdapat beberapa bidang dinding berpori berwarna coklat dari papan GRC, yang menghilangkan kesan masif dari bangunan ini. Sentuhan warna – warna cokelat putih yang mendominasi dapat menguatkan kesan natural, serta kaca yang memberi kesan minimalis dan humble. Kolom-kolom yang menyokong bangunan utama yang didesain dengan bentuk melingkar tentunya berbeda dengan bentuk dari kolom pada umumnya yang terkesan kaku. Dari desain tersebutlah, tema bangunan yang dinamis semakin terasa kuat.


Elemen Struktur :

Gran Rubina
Fasad bangunan        : kaca, beton dan besi
Struktur                      : kolom, baja, dan balok beton
Plat Lantai                  : keramik marmer
Kantor DMHQ
Fasad bangunan        : kaca, beton, papan GRC
Struktur                      : kolom dan balok beton
Plat Lantai                  : plat beton, marmer, finishing cat













































Sistem Utilitas :

Gran Rubina : Sistem utilitas sangat baik baik, memanfaatkan sumber daya alam dengan sebesar-besarnya dan Penggunaan teknologi syphonic memungkinkan air hujan menjadi sumber air utama selain pasokan dari PDAM,.
Kantor DMHQ : Sistem utilitas terlihat baik, dan fasilitas pendukung ruangan seperti ac, listrik dan supply air semua berjalan dengan lancer hanya saja teknologi yang diterapkan tidak setinggi Gran Rubina


Fungsi Bangunan

Gran Rubina : Bangunan kantor komersial bisnis yang lebih mengarah ke perkembangan di pusat kota
 Kantor DMHQ : Bangunan perkantoran kecil yang dibangun untuk mengakomodasi kebutuhan sebuah perusahan keluarga yang memperkerjakan kurang lebih 15 staff karyawan


Kesimpulan

Dari hasil analisis dengan metode tipikal didapat hasil bahwa bangunan Gran Rubina adalah bangunan perkantoran sudah cukup memenuhi kriteria untuk menjadi bangunan perkantoran dengan konsep hijau karena banyaknya hal hal yang memanaatkan sumber daya alam semaksimal mungkin, dengan ini menjadikan bangunan ini ramah lingkungan dan memberikan nilai tambah bagi penggunanya.
Meskipun DMHQ Office merupakan kantor yang dirancang di atas lahan terbatas, bangunan ini mampu menghilangkan kesan sempit dan membosankan dengan bentukannya yang minimalis dan dinamis, tidak seperti keadaaan kantor pada umunya. Banyaknya tempat yang mewadahi aktivitas sosial penggunanya menjadi nilai plus tersendiri bagi bangunan ini. DMHQ Office dapat dikategorikan sebagai good building, karena memiliki kesesuaian antara desain dengan tema dan konsep perancangannya, dan yang terpenting mampu mengakomodir kebutuhan penggunanya secara optimal sebagai gedung perkantoran.
READMORE
 

KRITIK INTERPRETIF


Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.kritik interpretatif ada 3 yaitu :

Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan rasa)
Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).

Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela, memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.)
Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang mempersona.

Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru).
Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi pembentukan karya seninya.1.
Kritik impresionis dapat berbentuk :
Verbal discourse (narasi verbal puisi atau prosa).
Caligramme (paduan kata)
Painting (lukisan)
Photo image (imagi foto)
Modification of building (Modifikasi bangunan)
Cartoon (menampilakan gambar bangunan dengan cara yang lebih menyenangkan)

Contoh Metode Kritik INTERPRETIF dengan metode Kritik Advokatif Pada bangunan Museum Serangga








ANALISIS BANGUNAN "MUSEUM SERANGGA TMII"


Pada Pembahasan Museum Serangga Taman Mini Indonesia Indah saya akan menggunakan metode Kritik Advokatif yang merupakan cabang dari kritik Arsitektur interpretive. Dimana kritik dengan metode advokatif memiliki ciri sebagai berikut :

• Kritik ini tidak diposisikan sebagai bentuk penghakiman (judgement) sebagaimana yang terjadi pada Normatif Criticism.
• Bentuk kritiknya lebih kepada sekadar anjuran yang mencoba bekerja dengan penjelasan lebih    terperinci yang kadangkala juga banyak hal yang terlupakan
• Isi kritik tidak mengarahkan pada upaya yang memandang rendah orang lain
• Kritikus mencoba menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu untuk kita perhatikan secara bersama tentang bangunan
• Kritikus membantu kita untuk melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh sang arsitek melalui bangunannya dan berusaha menemukan pesona dimana kita telah mengira ia hanyalah sebuah objek yang menjemukan
• Dalam hukum advocatory Criticism, kritiknya tercurah terutama pada usaha mengangkat apresiasi pengamat

Objek yang dianalisis :
Museum Serangga TMII




Museum Serangga dan Taman Kupu berdiri pada tanggal 20 April 1993 bertepatan dengan ulangtahun TMII ke-18. Terletak bersebelahan dengan Taman Aquarium Air Tawar. Koleksi museum terdiri sekitar 600 jenis serangga didominasi oleh kupu-kupu (sekitar 250 jenis) dan kumbang (sekitar 200 jenis). 



Museum Serangga - Taman Mini "Indonesia Indah" dengan luas gedung 500 m2, 
Tahun 1998, Museum Serangga TMII menambah fasilitas baru "Taman Kupu" yang dilengkapi laboratorium, kebun pakan dan kandang penangkaran dengan seluas 1500 m2. Museum Serangga berubah nama menjadi MUSEUM SERANGGA DAN TAMAN KUPU, diresmikan pada HUT Taman Mini "Indonesia Indah" ke-23 atas prakarsa dan dukungan Bapak Soedjarwo dari Yayasan Sarana Wana Jaya. Sarana ini diharapkan menjadi salah satu usaha penangkaran dan pelestarian kupu-kupu yang dilindungi dan yang langka.

Pada fasad museum serangga ini mengambil ide dasar bentuk dari tubuh belalang, yang pada realnya tubuh belalng yang berundak undak dijadikan sebagai acuan desain.


LOKASI MUSEUM SERANGGA DI TMII


Museum serangga dan taman kupu - kupu ini berseblahan langsung dengan museum air tawar di taman mini indonesia indah.

INTERIOR BANGUNAN MUSEUM SERANGGA
Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu TMII dilengkapi dengan auditorium yang berkapasitas 70-100 orang, sajian film tentang serangga dan satwa lain, perpustakaan dan warung cinderamata. Laboratrium serta Taman Kupu yang asri.

  


seluruh koleksi yang ada pada museum serangga ini di hias dalam kotak - kotak kaca yang tersusun rapi berdasarkan spesies jenis serangga yang ada di indonesia. yang kita ketahui bersama bahwa indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang banyak terdapat hutan tropisnya yang dimana banyak menjadi habitat asli dari berbagai jenis serangga yang menjadi koleksi museum.


 



Kesimpulan :
Pada museum serangga tmii merupakan museum serangga satu - satunya di indonesia yang memiliki koleksi serangga dari sabang sampai merauke di kepulauan indonesia. Museum serangga ini adalah sarana edukasi penting bagi seluruh kalangan (masyarakat) agar lebih cinta negri sendiri (indonesia). keberadaan interior sangat penting diperhatikan pada bangunan ini terlebih kepada koleksi museum. perawatan dari koleksi museum harus lebih ditingkatkan lagi agar generasi bangsa indonesia selanjutnya masih dapat menikmati sarana yang tersedia ini. pada interior bangunannya perawatannya harus diperhatikan untuk kenyamanan pengunjung yang datang melihat koleksi. agar para pengunjung lebih tertarik untuk mengunjungi bangunan museum ini.













READMORE
 

TUGAS KRITIK ARSITEKTUR


TUGAS:
MEMILIH SALAH 3, ANALOGI (MATEMATIKA, BIOLOGIS, LINGUISTIK, ROMANTIS, DRAMATURGI, PEMECAHAN MASALAH, ADHOCIS, MEKANIK)
MENCARI TAHU SIAPA TOKOH YANG MENGUTARAKAN ANALOGI TERSEBUT.,
MENCARI TAHU DEFINISI, CONTOH, ULASAN BANGUNAN YG MENJADI CONTOH &, SUMBER.

I. TEORI
            Teori adalah ungkapan umum apakah arsitektur itu, tujuan yang dicapai, dan bagaimana cara terbaik untuk merancang. Sebagian besar perancangan arsitektural merupakan kegiatan merumuskan daripada kegiatan menganalisis, dengan memadukan bermacam ragam unsur dalam cara-cara dan keadaan-keadaan baru, sehingga hasilnya tidak semuanya dapat diramalkan. Teori dalam arsitektur mengemukakan arah, tapi tidak dapat menjamin hasilnya. Dalam menganjurkan cara-cara khusus untuk memandang arsitektur, para ahli teori seringkali mendasarkan diri pada analogi.

Analogi Matematika
            Beberapa ahli teori berpendapat bahwa angka-angka dan geometri merupakan dasar yang penting untuk mengambil keputusan dalam arsitektur. Perancangan ruang sesuai dengan bentuk-bentuk murni dan angka-angka primer/simbolik akan sesuai dengan tatanan alam semesta. Bangunan yang berproporsi akan mempengaruhi kepekaan estetika kita.
Teori ini beranggapan bahwa bangunan-bangunan yang dirancang dengan bentuk-bentuk murni, ilmu hitung dan geometri (seperti golden section) akan sesuai dengan tatanan alam semesta dan merupakan bentuk yang paling indah. Prinsip-prinsip ini banyak digunakan pada bangunan jaman Renaissance.


Arsitektur Renaisans adalah arsitektur pada periode antara awal abad ke-15 sampai awal abad ke-17 di wilayah Eropa, ketika terjadi kelahiran kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno. yang disebut Renaisans.


Gaya ini pertama kali dikembangkan di Florence, dengan Filippo Brunelleschi sebagai salah satu inovatornya. Gaya Renaisans dengan cepat menyebar ke kota di Italia lainnya dan lalu ke Perancis, Jerman, Rusia, Inggris dan tempat lainnya.
            Contoh bangunan





Analogi Biologis

            "Bangunan adalah suatu proses biologis, .... bangunan bukan suatu proses estetika". Teori Arsitektur yang berdasarkan analogi biologis ada 2 bentuk :
a. Bersifat umum. Terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya/penataannya.
 F.L. Wright ---> Arsitektur Organis.
b. Lebih bersifat khusus. Terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme.
Disebut arsitektur biomorfik.

Arsitektur organik FL Wright mempunyai 4 karakter sifat
a.    Berkembang dari dalam ke luar, harmonis terhadap sekitarnya dan tidak dapat dipakai begitu saja.
b.    , Pembangunan konstruksinya timbul sesuai dengan bahan-bahan alami, apa adanya (kayu sebagai kayu, batu sebagai batu, dll).
c. Elemen-elemen bangunannya bersifat terpusat (integral).
d. Mencerminkan waktu, massa, tempat dan tujuan.
Secara asli dalam arsitektur istilah organik berarti sebagian untuk keseluruhan - keseluruhan untuk sebagian. Arsitektur Biomorfik  kurang terfokus terhadap hubungan antara bangunan dan lingkungan dari pada terhadap proses-proses dinamik yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perubahan organisme. Biomorfik arsitektur berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh melalui : perluasan, penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan.
Contoh : kota yang dapat dimakan (Rudolf Doernach), struktur pnemuatik yang bersel banyak (Fisher, Conolly, Neumark, dll).
               Kelemahan-kelemahan biological analogy sama dengan mechanical analogy yaitu agar menghasilkan komposisi yang estetik dalam arsitektur, masih harus ditambah dan dilengkapi serta dipertanggungjawabkan dan dijelaskan dengan kaidah-kaidah estetika arsitektur. Demikian juga komposisi struktur, fungsi dan wujud lebih diarahkan pada keseimbangan terhadap pemfungsian arsitektur itu sendiri.
Contoh Bangunan : Museum Guggenheim di Bilbao, Spanyol


Guggenheim Museum Bilbao merupakan museum dan seni modern kontemporer. Museum ini dirancang oleh arsitek Kanada-Amerika yaituFrank Gehry, dibangun oleh Ferrovial dan terletak di Bilbao, Basque Country, Spanyol. Guggenheim Museum Bilbao dibangun di sepanjang Sungai Nervion.Dan merupakan salah satu dari beberapa museum milik Solomon R. Guggenheim Foundation. Hal yang sangat mengagumkan dari Guggenheim Museum ini yaitu desainnya yang bergaya karya arsitektur kontemporer.
Museum yang berada di Spanyol tersebut memiliki pameran tetap dan mengunjungi karya-karya seniman Spanyol dan internasional. Guggenheim Museum ini merupakan pengembangan dari Guggenheim Museum New York (sebagai pusatnya), dan disayembarakan secara kilat dan terbatas. Mengundang tiga arsitek ternama dunia, yaitu Coop Himmelblau, arsitek Jerman yang mewakili benua Eropa, arsitek Jepang Arata Izosaki yang mewakili Asia, dan Frank O' Gehry sendiri yang mewakili Amerika. Hasil sayembara dimenangkan oleh Gehry dengan rancangannya yang sangat ekstrem, berkesan tidak serius alias main-main.

Penunjukan Gehry sebagai arsitek yang menangani proyek prestisius ini tidak terlepas dari  perdebatan yang kontroversial. Pemilihan Gehry dianggap mengandung muatan politis. Namun Gehry seperti tidak ambil peduli dan mempersiapkan proyek ini sangat serius dan penuh semangat,dengan menghabiskan ribuan maket dan aneka perubahan selama proses berlangsung. Maklum ini adalah proyek prestisius yang sangat ditunggu-tunggu, baik oleh masyarakat Bilbao maupun Gehry sendiri. Akhirnya pada bulan Oktober 1997 proyek raksasa ini diresmikan.
Guggenheim selesai dibangun tahun 1980. Bangunan ini menjadi arsitektur yang merupakan momen tunggal dalam budaya arsitektur karena berupa arsitektur langka. Museum ini adalah  bangunan paling sering disebut sebagai karya yang menakjubkan tak hanya di Spanyol tetapi  juga di tingkat internasional. Hal tersebut berdasarkan survey di kalangan ahli arsitektur di tahun 2010.
Pemandangan paling spektakuler adalah didalam atrium setinggi 55 m yang tersusun dari kepingan- kepingan dinding masif dan transparan yang meliuk-liuk dan menciptakan ruang yang yang sangat plastis dan sculptural. Dari atrium ini kita juga bisa menuju ruang luar yang menghadap sungai dan kota tua Bilbao sengan bukaan kaca berukuran besar yang dilengkapi kanopi berkolom tunggal dan menjorok ke arah sungai.
Analogi utama yang terdapat pada bangunan ini adalah Analogi Biologis, karena pada  proses pembentukan bangunan ini mengambil bentuk dari seekor ikan dengan pola bekas air disekitarnya. Frank Gehry mengambil bentuk ikan ini dikarenakan bangunan ini diapit oleh dua sungai



Analogi Bahasa/Linguistik.

Dimaksudkan untuk menyampaikan kepada pengamat dengan menggunakan
 3 cara :
a. Model Tatabahasa.
Arsitektur seringkali terdiri dari unsur-unsur yang ditata menurut aturan sehinggan memudahkan dalam pemahaman dan penafsiran yang disampaikan oleh bangunan tersebut. Imaginasi dan rasa arsitekturnya diungkapkan dalam batas-batas yang ditentukan oleh oleh bahasa arsitektur universal. Contoh yaitu rumah yang layak harus dipertimbangkan dan mempunyai tata bahasanya sendiri. Tata bahasa disini dianalogikan dengan konstruksi dimana hubungan bentuk antara berbagai unsur yang masuk ke dalam konstitusi benda tersebut.
b. Model Ekspresionis.
Bangunan dianggap sebagai tempat/wadah yang digunakan arsitek untuk mengungkapkan sikapnya terhadap proyek bangunan tersebut.
c. Model Semiotik.
Suatu bangunan merupakan suatu tanda penyampaian informasi tentang  apakah itu sebenarnya dan apa yang dilakukannya diterapkan oleh
Robert Venturi, Denise Scott Brown dan Steven Izenour ---> tanda-tanda cukup untuk menyampaikan makna.
Contoh bangunan: EINSTEIN TOWER (MENARA EINSTEIN)


Einstein Tower, dirancang oleh arsitek Jerman Erich Mendelsohn , adalah salah satu contoh karya expressionist architecture (arsitektur ekspresionis) yang terkenal di Jerman. Menara Einstein merupakan sebuah observatorium astrofisika di Albert Einstein Science Park di Potsdam. Dibangun di puncak dari Telegraphenberg Potsdam untuk rumah surya teleskop dirancang oleh astronom Erwin Finlay-Freundlich. Teleskop mendukung percobaan dan pengamatan untuk memvalidasi (atau menyangkal) teori relativitas Albert Einstein.
Antara tahun 1917-1920 Mendelsohn membuat banyak sketsa untuk merancang bangunan yang dapat mengekspresikan karyanya. Pada kurun waktu itu pula Mendelsohn mencoba untuk membuat struktur dinamis yang akan memberikan bentuk bangunan dengan terobosan baru dimana dapat berfungsi sebagai bangunan untuk penelitian Teori Einstein. Pada tahun 1911 Einstein mempublikasikan versi awal inovatif Teori Relativitas Umum. Dan Menara Einstein yang berfungsi sebagai observatorium matahari inilah yang dirancang dan dibangun untuk memverifikasi fenomena Teori tersebut.
 Bangunan ini pertama kali disusun sekitar tahun 1917, dibangun 1919-1921 setelah melakukan kegiatan penggalangan dana, dan Menara Einstein baru mulai beroperasi pada tahun 1924. Meskipun Einstein tidak pernah bekerja di sana, namun ia mendukung pembangunan dan pengoperasian fungsi pada Menara Einstein. Di antara fitur utama Menara Einstein adalah teleskop surya, dirancang oleh astronom Erwin Finlay-Freundlich dan disimpan di kubah struktur. Menara Einstein adalah satu-satunya bangunan di Berlin yang memakai nama Einstein. Berikut adalah gambar struktur menara Einstein.
Menara Einstein merupakan bangunan berarsitektur ekspresionis karena bentuk luaran bangunan yang asimetris dan bergaya organik. Bangunan ini dirancang oleh arsitek Mendelsohn sebagai bentuk ekspresi dan apresiasi perancang terhadap teori Einstein. Namun, bangunan ini tidak hanya sekedar bangunan yang mengguakan arsitektur ekspresionis. Menara Einstein juga merupakan bangunan modern yang fungsional dimana bangunan ini dapat digunakan untuk penelitian, dan pengoperasian Teori Einstein.

              
 















Analogi Dramaturgi

Kegiatan-kegiatan manusia dinyatakan sebagai teater dan lingkungan buatan dianggap sebagai pentas panggung. Ada 2 sudut pandang:
a. Dari sudut pandang aktor.
Dengan menyediakan alat-alat perlengkapan dan kesan-kesan yang diperlukan serta perabot-perabot disusun secara teratur.
b. Dari sudut pandang dermawan.
Arsitek menyebabkan orang bergerak ke suatu arah dengan memberikan petunjuk-petunjuk visual misalnya. Arsitek dalam analogi Dramaturgi mengatur aksi sekaligus menunjangnya
Contoh bangunan : Bangunan Walt Disney Concert Hall


Analogi Dramaturg iDalam analogi ini, kegiatan-kegiatan  manusia  dinyatakan  sebagaiteater,   karena   itu   lingkungan   buatan   dapat   dianggap   sebagai   pentaspanggung.   Manusia   memainkan   peranan   dan   bangunan-bangunanmerupakan    panggung  dan  perlengkapan  yang  menunjang  pertunjukan.Penerapan analogi pada bangunan Disney Concert Hall yaitu :
            
Wajah bangunan diibaratkan sebagai ekspresi karakter dalam cerita.Bentuk   bangunan   secara   keseluruhan   yang   melengkung,   bergaris   danberulang ini merupakan penggambaran karakter bangunan ini, sehinggamembuat bangunan ini bebeda dengan bangunan yang lain dan menarikperhatian publik. Seperti halnya teater yang bersifat absurd dan sukar untukdi mengerti, membuat bingung dan tercengang. Hal itu pula yang di terapkandalam   bangunan   Disney   Concert   Hall   ini   bentuknya   yang   berliku-likumembuat publik bingung dan tercengang melihat bentukannya


            Warna,  interior  serta   site   disekitar  bangunan   merupakan   plot  ceritanya.Dimana semua komponen bangunan tampil selaras dan berkaitan satu samalainnya





            









Analogi dramaturgi memposisikan sang arsitek hampir seperti dalang. Arsitekmengatur aksi dan menunjang perlengkapan. Pada bangunan Disney ConcertHall ini, terlihat peranan Frank Gehry yang dominan dalam mengatur setiapkomponennya. Style arsitektur Gehry terlihat jelas dalam setiap karyanya,seperti struktur berkurva dan dibungkus logam mengkilat






















Sumber:


READMORE